CobaKlik.com – Di tengah hingar-bingar kecepatan dan persaingan sengit di Halilintar Drag Race and Bike 2025 yang berlangsung di Pantai Sondana, Bolaang Mongondow Selatan, muncul satu nama yang langsung mencuri perhatian. Bukan karena mesin motornya paling bertenaga, melainkan karena keberanian dan dedikasi yang jarang dimiliki: Svita Eka Ristie Ramdhan.
Perempuan asal Langowan yang kini menetap di Bolsel ini tampil memukau di tengah dominasi peserta pria. Ia tak hanya turun di kategori khusus perempuan, tapi juga berani menghadapi kelas campuran yang diisi oleh pembalap-pembalap tangguh dari berbagai penjuru.
“Saya siap dan optimis bisa memenangkan event ini,” ujarnya mantap saat ditemui di paddock.
Menariknya, Svita bukan pembalap profesional yang hidup dari dunia balap. Ia adalah ibu rumah tangga sekaligus ibu dari satu anak. Namun, hobinya di dunia otomotif tak pernah pudar. Bahkan, sejak beberapa tahun terakhir, namanya cukup dikenal di beberapa kejuaraan drag race dan slalom.
Keterlibatannya bukan hanya demi meraih piala, melainkan sebagai bentuk perlawanan terhadap stigma bahwa dunia balap adalah milik laki-laki.
“Event seperti ini harus terus didukung. Ini bukan hanya soal gengsi, tapi juga soal semangat dan solidaritas komunitas otomotif Sulut yang makin solid,” tambahnya.
Keikutsertaan Svita menjadi simbol kuatnya peran perempuan di ranah yang kerap dianggap maskulin. Ia hadir bukan sebagai pengecualian, tapi sebagai pembuktian bahwa batas itu bisa dihapus dengan keberanian.
Dengan helm terpasang erat dan tangan menggenggam stang penuh percaya diri, Svita melesat di lintasan — membawa pesan bahwa semangat tak mengenal gender, dan mimpi tak pernah salah jalur.(**)
